Minggu, 17 April 2011

rem

Sistim Pengereman

Prinsip sistim pengereman adalah perubahan energi kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan panas.

Ada dua tipe sistim pengereman pada sepeda motor,yaitu:

1.Tipe drum (tromol).

2. Tipe disk (cakram).

Kedua-duanya berputar bersama-sama roda, masing-masing dilambatkan oleh gesekan rem atau pad yang menekannya.

Gambar 4.1 Tipe pengereman pada sepeda motor

4.2. Pemeriksaan Rem Tromol

Hal-hal yang harus diperhatikan pada pemeriksaan rem tromol ada dua yaitu pemeriksaan tromol rem dan pemeriksaaan ketebalan brake lining.

TROMOL REM

• Periksa tromol rem terhadap kerusakan, dan ganti jika diperlukan.

• Ukur diameter dalam tromol rem pada permukaan lining pada beberapa tempat

dan dapatkan ukuran terbesar.Contoh batas servis Pada Astrea,WIN,GLK: 111mm

GL Pro, Tiger : 131mm.

Hal yang harus diperhatikan adalah Jika tromol rem didapatkan telah berkarat, maka bersihkanlah dengan amplas #120.

Gambar 4.2. Pemeriksaaan pada Tromol Rem

KETEBALAN BRAKE LINING

• Ukur brake lining pada tiga titik (keduanya diujung dan ditengah-tengah).

• Ganti sepatu rem sepasang jika ukurannya lebih kecil dan batas service yang diijinkan

atau jika kena grease (gemuk), batas standar ialah 2.0 mm.

Gambar 4.3 Pemeriksaan brake lining dengan menggunakan sigmat

4.3. Pemeriksaan Brake Disc (Rem Cakram).

• Secara visual periksa disk (Cakram) terhadap kerusakan atau keretakan.

• Ukur ketebalan cakram pada beberapa tempat don ganti jika hasil pengukuran terkecil lebih kecil dari batas service yang diijinkan. (Gambar 4.4).

Gambar 4.4 Pemeriksaan rem cakram

• Check keolengan cakram periksa bantalan roda dari keolengan bantalan roda normal dan cakram oleng, maka ganti cakramnya. (Gambar 4.10 ).

Gambar 4.5 Pengujian keolengan pada rem cakram

4.4. Gangguan Yang Terjadi Pada Rem Tromol

1. Pengereman kurang pakem (kurang mantep) kemungkinan penyebab:

- Penyetelan kurang tepat.

- Keausan pada tromol.

- Keausan pada kampas.

- Pemasangan kampas rem tidak benar.

- Kabel rem macet (kurang pelumasan),

- Terjadi kontaminasi pada tromol.

- Terjadi kontaminasi pada kampas.

2. Handle lambat atau terlalu keras untuk kembali pada posisi semula, kemungkinan penyebab:

- Terjadi keausan pada sepatu rem akibat bergesekan dengan nok (ton jolan).

- Terjadi kerenggangan yang berlebihan antara lengan rem dengan nok.

- Terjadi keausan/patah, pada per rem.

- Penyetelan kurang tepat.

- Tromol macet, akibat kontaminasi.

- Terjadi keausan pada sepatu rem akibat pergesekan dengan nok.

- Kabel rem macet (kurang pelumasan).

- Kesalahan pemasangan pada tromol.

3. Terjadinya bunyi pada saat di rem sebagai pertanda :

- Terjadi keausan pada kampas.

- Terjadi Keausan pada tromol.

- Kontaminasi pada tromol.

4.5. Gangguan Yang Terladi Pada Rem Cakram

1. Handle Rem Terasa Lunak

• Ada udara palsu di dalam sistim hidraulik.

• Ada kebocoran pada sistim hidraulik.

• Kanvas rem/ca kram rem kotor.

• Sil piston caliper aus.

• Sil piston silinder utama aus.

• Kanvas rem/ca kram rem aus.

• Caliper kotor.

• Caliper tidak bergeserdengan balk.

• Tinggi permukaan minyakterlalu rendah.

• Saluran minyak rem tersumbat.

• Cakram rem bengkok/berubah bentuk.

• Piston caliper menyangkut/aus.

• Piston cylinder utama menyangkut/aus.

• Silinder utara kotor.

• Handel rem bengkok.

2. Handel Rem Terasa Keras

• Sistim rem tersumbaf/tertahan.

• Piston caliper menyangkut/aus.

• Caliper tidak bergeser dengan balk.

• Saluran minyak rem tersumbat/fertahan.

• Sil piston caliper aus.

• Piston silinder utama menyangkut/aus.

• Handel rem bengkok.

3. Rem Menyangangkut

• Kanvas rem/ca kram rem kotor.

• Rodafidakterpasang dengantepat.

• Kanvas rem/cakram rem aus.

• Cakram bengkok/berubah benfuk.

• Caliper tidak bergeser dengan baik.